Minggu, 15 Februari 2009

Oh my, oh my............................

gue nggak tau apa yang harus gue lakukan sekarang.
jadi,
inilah hari minggu, tanggal 15 februari 2009. dan gue gue duduk di depan komputer warnet, membayangkan pikiran gue bisa berpikir untuk melakukan satu aja kegiatan di hari libur ini. And guess what? I can't do that!
dalam seminggu ini mood kuliah gue udah kembali 'normal'. It doesn't mean gue jadi menyukai aktivitas bernama KULIAH dan mendengarkan dosen cermah di kelas. No! Maksud gue adalah gue mulai terbiasa dengan ritme perkuliahan, setelah sebelumnya gue cuman duduk-duduk dan tiduran di rumah (karena libur, lah, pastinya.......).
Selama dua minggu ini entah kenapa gue jadi sering bangun siang. Biasanya jam 5-an gue bangun, dan sekarang alarm tubuh gue 'mundur' jadi jam 6. Mungkin ini dipengaruhi juga oleh liburan, dimana gue memang bangun jam 5, tapi cuma buat shubuh doang. Selebihnya gue biasa bangun jam 8 pagi. Bukannya sombong, tapi some people think jam 8 pagi itu masih sangat pagi. Tapi buat gue itu udah siang. Karena gue biasa bangun pas subuh, sekitar jam 5-an.

Oke, beralih ke cerita lain. Ini nggak ada hubungannya dengan bangun pagi. Akhir-akhir ini gue merasa bersyukur dengan hidup (cie.......................). Gue baru menyadari bahwa I'm so lucky! Sekarang bisa dibilang hidup gue adalah one of the most perfect lives on earth. Kenapa gue bisa bilang begitu? karena gue udah memiliki segalanya dalam hidup ini.
Gue udah dikaruniai fisik yang baik, nggak cacat. Gue kuliah di tempat yang bagus (bukannya narsis, tapi emang bener, kan?), gue punya ebuah keluarga yang sangat fantastis (i'm so proud with my family!), temen2 yang baik, dan alhamdulillah sejauh ini masalah finansial juga nggak kesulitan (meskipun nggak berlebih juga, sih..............). Apa lagi yang nggak gue dapet dalam hidup? Okelah, urusan pacar, memang belum gue dapet saat ini. But, it's just a very small piece in my life, comparing with what i've got until now. Setidaknya meskipun nggak ada pacar, tapi ada orang2 yang dengan dengan sangat tulus mencintai gue, dan menjadikan gue sebagai bagian penting dalam hidup mereka.
Ngomong2 orang yang mencintai gue, gue jadi inget sama bokap gue. Beberapa waktu yang lalu gue sempet membuka buku alumni ketika bokap gue masih kuliah. Buku itu dicetak setahun yang lalu ketika ada event Reuni angkatan 78. Membandingkan orang2 yang namanya ada di buku alumni tersebut, memang bokap gue berada di level yang nggak setinggi bapak2 dan ibu2 itu. Dari segi pekerjaan memang bokap gue masih kalah jauh. Tapi meskipun begitu, gue sangat bangga sama bokap gue. Gue nggak menganggap bahwa bokap gue adalah orang yang gagal. Justru sebaliknya bokap gue adalah orang yang sangat berhasil dalam hidupnya. Bokap gue berhasil mewujudkan sebuah keluarga yang sangat, sangat bahagia. Dan sekarang gue menyadari, membentuk sebuah keluarga yang hebat adalah hal yang sulit. ketika seorang bapak dan ibu berhasil membentuk sebuah keluarga yang hebat, maka dia memang bener2 luar biasa. style="font-style:italic;">And my dad did it!

Does it mean my life is soooooooooooooooooooo perfect. And my father is the perfect dad?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar