Rabu, 15 Juli 2009

Capres dan Keluarga Doraemon

Masih inget, kan, sempet ada grup Facebook dengan judul “Say No To Megawati”? Nggak disangka-sangka grup ‘iseng’ justru bikin heboh. Nggak cuman karena member-nya yang banyak, tapi juga kasus yang dialami grup pembenci Mega ini. Tim suksesnya Mega sampai melaporkan grup FB ini ke Panwaslu karena dianggap melanggar aturan pemilu. Weleh, weleh….
Mengikuti jejak “Say No To Megawati”, maka muncul grup sejenis. Kali ini yang jadi obyek adalah SBY. Sempet beredar sebuah grup berjudul “Say No To SBY”. Masih misterius juga, sih, siapa yang bikin, tapi untungnya FB ini nggak sampai heboh karena nggak jadi perkara.
Sekarang yang muncul adalah sebuah artikel tentang capres dan Doraemon. Saya nggak tau siapa yang nulis, tapi yang jelas saya belum pernah baca artikel ini. Ibu saya malah ngasih tau tentang foto-foto capres yang dibandingkan dengan tokoh-tokoh dalam cerita Doraemon. Meskipun bakal banyak yang tersinggung, tapi semoga artikel fun ini nggak sampai bikin heboh karena jadi perkara.


Okelah, sekarang saya jadi pengen ikut-ikutan berbagi pendapat soal capres dan Doraemon. Ini hasil analisis saya berdasar gambar pembanding yang dipakai oleh si penulis artikel itu (kreatif juga, ya, yang nulis, bisa bikin perbandingan kayak gitu). Mari kita bandingkan!

Bapaknya Nobita = SBY
Kalau melihat secara fisik, memang ada kemiripan antara presiden RI ini dengan bapaknya Nobita. Sama-sama gede, dan gemuk. Bedanya, bapaknya Nobita pendek; sementara SBY tinggi menjulang. Kalau dilihat dari wataknya, mungkin agak mirip juga. Digambarkan Bapaknya Nobita adalah bapak yang baik. Citra SBY, kan, bapak-bapak yang baik dan kalem (nggak tau, sih, bener apa enggak, ya, aslinya…).
Cuman Bapaknya Nobita kurang dapet tempat di seri Doraemon. Lebih banyak Nobita yang nampang. Bahkan porsi Bapaknya Nobita dengan Ibunya Nobita, lebih banyak ibunya. Ini jelas beda banget dengan SBY. Bapak satu cucu itu justru ngetop banget. Dia selalu ada hampir di setiap berita. Yah, namanya juga presiden, ya.


Bapaknya Suneo = JK
Wah, yang bikin perbandingan ini memang bisa…..aja. Emang bener, sih, Bapaknya Suneo agak mirip sama JK. Sama-sama pake kacamata, dan berkumis pula (meskipun kumis Bapaknya Suneo bergaya kumis Jojon gitu). Kesamaannya lagi, Bapaknya Suneo dan JK sama-sama kaya. Tapi urusan sombong-menyombong, saya kurang tahu. Sejauh ini, dari yang terlihat di TV, JK tergolong biasa aja, nggak show off. Bahkan dia cenderung sederhana, dan blak-blakan. Beda, kan, dengan Bapaknya Suneo yang doyan pamer.
Sama seperti Bapaknya Nobita, porsi Bapaknya Suneo di seri Doraemon juga nggak banyak. Bahkan masih mending Bapaknya Nobita. Sedangkan JK, porsi nampang di media sangat besar. Liat aja waktu kampanye presiden. Iklan JK-Wiranto dibuat dalam versi yang sangat beragam. Belum lagi si bapak kecil (karena dia pendek) ini juga sering nampang di talk-show. Jadi kalau urusan fisik, Bapaknya Suneno dan Jk boleh mirip, tapi soal ngetop, kayaknya JK jauh lebih unggul.

Jaiko = Megawati
Waduh, ini, nih, yang potensial bikin konflik. Jangan-jangan yang bikin perbandingan ini adalah salah satu ‘pembenci’ Mega? Mungkin juga. Karena Jaiko identik dengan hal-hal yang negatif. Jadi sasaran kenegatifan itu adalah Megawati.
Kalau dilihat-lihat Mega sebenernya nggak mirip, kok, sama Jaiko. Meskipun sama-sama ‘subur’ tapi Jaiko masih kalah cantik lah dibanding Mega. Kalau perbadingan sifat, bisa jadi. Si Jaiko ini, kan, digambarkan manja, dan agak nyebelin. Nggak jauh-jauh, sih, dari sifatnya Bu Mega (yang keliatan di TV, lho. Aslinya saya nggak tau).
Tapi, lagi-lagi Jaiko nggak ngetop di seri Doraemon. Kenapa, ya, capres-capres ini dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang nggak popular di Doraemon? Apa karena ini memberi kesan kontradiktif (capres aslinya, kan, negtop banget, dibnadingkan sama tokoh-tokoh nggak populer)? Itu, sih, cuman penulisnya yang tahu.

Kalau tiga capres di atas udah dibandingkan dengan tokoh-tokoh dalam Doraemon, gimana dengan cawapresnya? Ternyata dari artikel yang didapat ibu saya itu cuman Prabowo yang ‘mirip’ dengan salah satu tokoh Doraemon. Nggak tanggung-tanggung, ‘kembarannya’ Pak Bowo ini adalah Giant! Wah…ini hinaan atau pujian, ya? Atau malah penulisnya sengaja menyamakan Prabowo dengan Giant karena Mega udah ‘mirip’ dengan Jaiko (adiknya Giant)? Bisa jadi. Kalau emang bener begitu, jadi klop, kan? Di kehidupan nyata Prabowo adalah wapresnya Mega. Di seri Doraemon, Mega-Prabowo pun bersaudara, Giant dan Jaiko. Cocok lah.
Tapi kalau dari analisis karakter, kayaknya Prabowo nggak seekstrem Giant. Soal ambisi, sih, mungkin iya. Tapi kalau soal urat malu yang udah putus (tahu, kan, kalo si Giant ini hobi nyanyi padahal suaranya parah banget?), kayaknya Prabowo masih mendingan, deh. Walau kadang-kadang juga nggak tahu malu (bukti: kekalahan pemilu, yang dia berkoar-koar ada kecurangan), tapi nggak sampai separah Giant. Soal sifat ‘menjajah’ á la Giant, juga masih diragukan bisa ditemukan dalam sosok Prabowo. Setidaknya yang saya liat, Pak Bowo itu nggak sampai setega Giant kalau udah ‘malak’ Suneo.
Nah, sekarang saya musti putar otak buat nyari ‘kembarannya’ Wiranto dan Boediono dalam tokoh seri Doraemon. Setelah saya liat-liat lagi, sebenernya Boediono cocok juga kalau jadi Suneo. Meskipun nggak mirip banget, tapi diantara semua tokoh Doraemon, siapa lagi yang paling mendekati, selain Suneo?
Kebetulan secara perawakan, cocok lah kalau Pak Boed punya kembaran kayak Suneo. Sama-sama kurus, kecil. Tapi untuk urusan sikap, jelas beda jauh. Suneo agak bawel (kebanyakan pamer, sih). Beda banget sama Pak Boed yang sangat ‘halus’ dan kalem (saking ‘halusnya’ sampai nggak sabar buat nunggu Pak Boed ngomong). Suaranya juga pelan, nggak cempreng, kayak Suneo. Kalau urusan duit, sih, kayaknya Pak Boed dan Suneo sama: tajir. Tapi si Suneo doyan pamer, sedangkan cawapres yang bakal jadi wapres itu malah terlihat sederhana banget.
Gimana dengan Wiranto? Untuk kasus ini memang agak susah, habisnya nggak ada yang mirip. Kalau disamakan dengan Dekisuki, kayaknya berlebihan. Secara fisik, nggak mirip sama sekali. Soal karakter, kayaknya juga kurang. Dekisuki, kan, kutu buku gitu. Kalau Pak Wiranto? Wah, nggak tau, deh. Dari penampilannya, sih, bukan tipe ‘anak-rajin belajar-idaman-orang tua’.
Kalau dimiripkan dengan Nobita, juga jauh banget. Wiranto dengan wajahnya yang sangat ‘jadul’ itu jelas beda sama Nobita, si tampang blo’on. Belum lagi pembawaan Wiranto yang kalem tapi berwibawa, beda jauh dengan Nobita yang kekakanak-kanakan dan keliatan malesnya.
Tokoh lain yang masih tersisa hanya Pak Guru, dan Doraemon. Soalnya nggak mungkin, kan, bandingin Wiranto dengan Sizuka? Atau malah dengan adiknya Doraemon, Doremi. Jadi dua calon ‘kembaran’ Wiranto hanya Pak Guru dan si robot kucing itu. Cuman dari kedua tokoh tersebut nggak ada yang mirip. Pak Guru yang galak dan gendut, jelas bukan Wiranto banget. Apalagi Doraemon. Kalau menurut saya, sih, Doraemon lebih mirip dengan Abdul Hafiz Anshari, ketua KPU. Sama-sama pendek, gendut, dan ‘bulat’. Bedanya, Pak Abdul nggak punya kantong ajaib yang bikin Pemilu lancar dan nggak kisruh. Kalau Doaremon, tahu ada pemilu pasti ngeluarin alat “Mesin Pembuat Beres”, yang bikin masalah DPT nggak amburadul.
Balik ke Wiranto. Kira-kira ada ide, nggak, siapa tokoh dari seri Doraemon yang paling mirip dengan Wiranto?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar