Jumat, 27 Februari 2009

A Sinner

Nggak tau kenapa ketika gue nulis blog ini, gue dalalm keadaan yang sangat sentimentil. Apa yang gue rasain saat ini adalah sebuah perasaan dimana mendadak gue menjadi semacam 'sinner'. Aa yang gue lakuin? Banyak hal. Tapi semuanya menjurus ke satu hal: sinner.

Gue berdosa karena minggu ini adalah minggu terboros dalam hidup gue. Entah bagaimana uang meluncur terus. Gue tau, week-end ini gue bisa teramat sangat ngirit, tapi tetep aja gue pengen.

Dosa kedua gue adalah suatu atau mungkin beberapa hal yang gue sendiri belum bisa mengidentifikasikan. Kenapa? Karena tiba-tiba gue merasa berasa dalam posisi 'down' dan kayaknya gue butuh sesuatu untuk sekedar bikin gue lebih 'baik'.

GOD, did I make some sin to you?
Am I wrong for some reasons?

Gue tau, ada tugas yang belum selesai, dan itu menjadi salah satu pemicu kenapa gue bisa cukup panik minggu ini. Cuman nggak sampe bikin gue merasa sebagai 'pendosa'. Kayaknya minggu ini terlalu banyak kesalahan yang udah gue buat. Banyak hal yang bikin orang lain sedih, atau kecewa. I know that I can't make everyone happy, but at least the mistakes were done by me.




A Sinner.

Selasa, 24 Februari 2009

Week-End

Week-end is such a moment to spend you life enjoying time without working.

Itu bisa dibilang pengertian yang cukup harafiah dari week-end. tapi kalau memang week-end adalah saat dimana kita merasakan liburan, maka itu nggak berlaku buat gue. Gue justru merasakan week-end ENDED. Ini karena gue sakit pas liburan kemaren.
Sebenernya sakit gue nggak parah-parah amat, cuman, mengganggu. Sakit apa gue? Pilek? Bukan lah.....Meskipun itu sangat mengganggu. Batuk? Bukan juga. Gue sakit komplikasi! Iya, komplikasi demam dan diare. It's disturbing, right? Sampai detik gue nulis blog ini, sebenernya gue masih dalam taraf penyembuhan. Gue udah nggak panas lagi, diare juga udah nggak parah2 amat, tapi tetep aja gue masih harus hati-hati. Gue menghindari makanan pedas atau bersantan, minuman dingin atau yang mengandung susu. Tapi ketika gue haus banget di warnet, dan udah nggak tahan, akhirnya gue 'coba-coba' juga buat minum Fruit Tea dingin. Bukannya mau bandel, tapi emang nggak ada minum lain yang dijual, kecuali minuman dingin.

Sebenernya 'sejarah' gue sakit ini udah dimulai sejak hari Selasa, minggu kemaren. Waktu itu gue ngerasa perut gue kembung banget, sampe akhirnya gue nggak kuliah pagi. Ternyata perut kembung ini berlanjut di hari-hari berikutnya: rabu, kamis, jumat. Puncaknya hari Jum'at malem, waktu gue tidur, gue ngerasa perut mulai mules, dan badan panas.
Mulai, deh, tuh, gue bolak-balik kamar mandi karena diare. Badan gue panas pula. Paginya gue langsung lemes, karena emang kurang cairan. gue coba obatin sendiri, dengan minum Imodium (obat diare yang formulanya keras). Tapi tetep bandel aja, tuh. Makin parah diare gue, panas gue pun naik-turun. Akhirnya gue disuruh nyokap buat ke dokter. Gue pikir dokternya bakal jauh banget, ternyata cuma di Kober doang. Gue dikasih banyak obat. Lumayan, sih, setelah minum obat itu gue jauh lebih mendingan. Sampai gue bisa kuliah dan nge-net, bererti obatnya manjur juga, kan? dari gue yang awalnya lemes banget dan nyaris dehidrasi, sampai jadi fit begini.

Ternyata setelah gue tanya beberapa orang, sekarang emang lagi musim sakit. Penyakitnya bisa macem-macem: ada yang diare, ada yang cuman kebagian demam, ada yang kombinasi keduanya, malah ada juga yang muntaber.
Well, it's about the weather. Cuaca emang lagi nggak bersahabat. Panas dan hujan. Kalau buat anak yang suka 'klayaban' kayak gue, hati2 aja jaga kesehatan. Bisa-bisa tepar.

Minggu, 15 Februari 2009

Oh my, oh my............................

gue nggak tau apa yang harus gue lakukan sekarang.
jadi,
inilah hari minggu, tanggal 15 februari 2009. dan gue gue duduk di depan komputer warnet, membayangkan pikiran gue bisa berpikir untuk melakukan satu aja kegiatan di hari libur ini. And guess what? I can't do that!
dalam seminggu ini mood kuliah gue udah kembali 'normal'. It doesn't mean gue jadi menyukai aktivitas bernama KULIAH dan mendengarkan dosen cermah di kelas. No! Maksud gue adalah gue mulai terbiasa dengan ritme perkuliahan, setelah sebelumnya gue cuman duduk-duduk dan tiduran di rumah (karena libur, lah, pastinya.......).
Selama dua minggu ini entah kenapa gue jadi sering bangun siang. Biasanya jam 5-an gue bangun, dan sekarang alarm tubuh gue 'mundur' jadi jam 6. Mungkin ini dipengaruhi juga oleh liburan, dimana gue memang bangun jam 5, tapi cuma buat shubuh doang. Selebihnya gue biasa bangun jam 8 pagi. Bukannya sombong, tapi some people think jam 8 pagi itu masih sangat pagi. Tapi buat gue itu udah siang. Karena gue biasa bangun pas subuh, sekitar jam 5-an.

Oke, beralih ke cerita lain. Ini nggak ada hubungannya dengan bangun pagi. Akhir-akhir ini gue merasa bersyukur dengan hidup (cie.......................). Gue baru menyadari bahwa I'm so lucky! Sekarang bisa dibilang hidup gue adalah one of the most perfect lives on earth. Kenapa gue bisa bilang begitu? karena gue udah memiliki segalanya dalam hidup ini.
Gue udah dikaruniai fisik yang baik, nggak cacat. Gue kuliah di tempat yang bagus (bukannya narsis, tapi emang bener, kan?), gue punya ebuah keluarga yang sangat fantastis (i'm so proud with my family!), temen2 yang baik, dan alhamdulillah sejauh ini masalah finansial juga nggak kesulitan (meskipun nggak berlebih juga, sih..............). Apa lagi yang nggak gue dapet dalam hidup? Okelah, urusan pacar, memang belum gue dapet saat ini. But, it's just a very small piece in my life, comparing with what i've got until now. Setidaknya meskipun nggak ada pacar, tapi ada orang2 yang dengan dengan sangat tulus mencintai gue, dan menjadikan gue sebagai bagian penting dalam hidup mereka.
Ngomong2 orang yang mencintai gue, gue jadi inget sama bokap gue. Beberapa waktu yang lalu gue sempet membuka buku alumni ketika bokap gue masih kuliah. Buku itu dicetak setahun yang lalu ketika ada event Reuni angkatan 78. Membandingkan orang2 yang namanya ada di buku alumni tersebut, memang bokap gue berada di level yang nggak setinggi bapak2 dan ibu2 itu. Dari segi pekerjaan memang bokap gue masih kalah jauh. Tapi meskipun begitu, gue sangat bangga sama bokap gue. Gue nggak menganggap bahwa bokap gue adalah orang yang gagal. Justru sebaliknya bokap gue adalah orang yang sangat berhasil dalam hidupnya. Bokap gue berhasil mewujudkan sebuah keluarga yang sangat, sangat bahagia. Dan sekarang gue menyadari, membentuk sebuah keluarga yang hebat adalah hal yang sulit. ketika seorang bapak dan ibu berhasil membentuk sebuah keluarga yang hebat, maka dia memang bener2 luar biasa. style="font-style:italic;">And my dad did it!

Does it mean my life is soooooooooooooooooooo perfect. And my father is the perfect dad?